YPWI Kolaka

YPWI Kolaka

Rabu, 23 April 2025

 Peran Sentral Orang Tua dan Guru dalam Membangun Pendidikan Anak yang Berkualitas

Peran Sentral Orang Tua dan Guru dalam Membangun Pendidikan Anak yang Berkualitas

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan masa depan seorang anak. Dalam proses pendidikan anak, terdapat dua pihak yang memiliki peran sangat penting, yakni orang tua dan guru. Keduanya tidak hanya bertanggung jawab dalam memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam membangun hubungan emosional yang sehat dengan anak. Tanpa dukungan emosional yang kuat, anak-anak akan kesulitan menghadapi tantangan dalam proses belajar mereka.



Orang tua sebagai pendidik pertama di rumah memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak. Mereka adalah contoh pertama dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan, disiplin, dan tanggung jawab. Sebagai pendamping utama, orang tua juga perlu memperhatikan bagaimana cara mereka berinteraksi dengan anak dalam konteks pendidikan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar pendidikan, James Comer, menyebutkan bahwa “Anak-anak belajar lebih baik ketika orang tua dan guru bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang.” Komunikasi yang terbuka dan kerja sama yang erat antara orang tua dan guru akan menciptakan atmosfer yang penuh rasa aman bagi anak, yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan emosional mereka.

Guru, di sisi lain, memainkan peran yang tidak kalah penting. Sebagai pendidik di sekolah, guru tidak hanya memberikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi fasilitator dalam proses pembentukan karakter. Guru yang dapat menciptakan hubungan yang dekat dan empatik dengan siswa, akan lebih mudah dalam membimbing siswa untuk memahami materi pelajaran sekaligus memperhatikan kebutuhan emosional mereka. Keberhasilan seorang anak dalam pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademisnya, tetapi juga oleh kemampuan mereka dalam mengelola perasaan dan interaksi sosial, yang sangat dipengaruhi oleh cara guru memperlakukan mereka.


Peran orang tua dan guru yang saling bersinergi ini sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang holistik. Anak yang merasa dicintai, dihargai, dan dipahami baik di rumah maupun di sekolah akan merasa lebih termotivasi untuk belajar. Sebaliknya, jika ada ketidakcocokan antara cara orang tua mendidik dengan cara guru mengajar, anak bisa merasa bingung dan tertekan. Oleh karena itu, peran komunikasi antara orang tua dan guru menjadi kunci utama dalam mendukung perkembangan anak.

Dalam setiap langkahnya, baik orang tua maupun guru perlu memahami bahwa mereka bukan hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan cara hidup. Hubungan emosional yang terbentuk antara mereka dan anak sangat berpengaruh pada perkembangan sikap dan perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memperhatikan perasaan dan kebutuhan anak, orang tua dan guru bersama-sama dapat menciptakan lingkungan yang penuh rasa percaya diri dan rasa hormat, yang sangat diperlukan untuk kesuksesan pendidikan anak.

Sebagai penutup, kita harus ingat bahwa pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi juga tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru. Kedua pihak ini harus terus menjaga hubungan yang erat, saling mendukung, dan bekerja sama dalam menciptakan atmosfer yang positif untuk anak. Melalui komunikasi yang baik, baik orang tua maupun guru dapat memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mewujudkan masa depan anak-anak yang cerah dan penuh harapan.

The article idea by : Infokom Yayasan


Kamis, 17 April 2025

Anak-anak Belajar dari Ramadan: Bahwa Bahagia Itu Ketika Bisa Membahagiakan

Anak-anak Belajar dari Ramadan: Bahwa Bahagia Itu Ketika Bisa Membahagiakan

Ramadan 1446 H telah berlalu, namun kisah-kisah kebaikan yang tumbuh selama bulan suci itu masih meninggalkan kehangatan. Salah satu yang paling membekas adalah kegiatan Tebar Sembako Nusantara yang dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah Kolaka (YPWI kolaka), bekerja sama dengan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) serta Panitia Amaliyah Ramadan (PAR) Wahdah Islamiyah Kolaka.


Kegiatan ini melibatkan seluruh satuan pendidikan di bawah naungan YPWI kolaka — dari TK, SD, SMP hingga SMA — yang bersama-sama bergerak menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat sekitar. Hasilnya, sebanyak 78 paket sembako berhasil disalurkan dengan penuh ketulusan dan semangat kebersamaan.

Selama bulan Ramadan, suasana di lingkungan sekolah pun terasa berbeda. Anak-anak TK tampak sibuk membantu menghias kemasan, para siswa SD hingga SMA turut dalam proses pengumpulan, pengepakan, hingga distribusi bantuan. Semua terlibat, semua belajar.

“Program ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang mendidik. Kami ingin anak-anak merasakan langsung indahnya berbagi,” ungkap salah satu guru koordinator.




Bersama Panitia Amaliyah Ramadan Wahdah Islamiyah Kolaka dan tim dari WIZ, penyaluran bantuan menjadi lebih terstruktur dan menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Kolaborasi ini menjadi bentuk nyata sinergi antara lembaga pendidikan dan lembaga dakwah dalam mewujudkan kepedulian sosial yang berkelanjutan.

Kini, meskipun Ramadan telah usai, nilai-nilai yang tertanam dari kegiatan ini tetap hidup. Tebar Sembako Nusantara telah mengajarkan bahwa berbagi bukan soal seberapa banyak yang kita punya, tapi seberapa besar niat kita untuk peduli.

Semoga semangat kebaikan ini terus menyala, dari Ramadan ke Ramadan, dari ruang kelas ke tengah masyarakat.


Narasumber : Muh. Raflee R (Infokom Yayasan)
Editor : Muh. Raflee R

Rabu, 16 April 2025

PERAN GURU DI TENGAH GEMPURAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

PERAN GURU DI TENGAH GEMPURAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

Di era digital saat ini, kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat dan mulai merambah hampir semua sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Teknologi ini mampu memberikan berbagai solusi untuk mempermudah proses belajar mengajar, mulai dari aplikasi pembelajaran berbasis AI hingga platform yang dapat memberikan umpan balik langsung kepada siswa. Namun, meskipun teknologi ini berkembang pesat, satu hal yang tetap tidak dapat digantikan adalah peran seorang guru. 


AI kini hadir di hampir setiap aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dengan adanya teknologi ini, kita bisa menemukan berbagai macam aplikasi yang dapat membantu siswa dalam belajar, seperti platform pembelajaran online, alat bantu belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa, hingga teknologi yang bisa mengoreksi pekerjaan rumah secara otomatis. Misalnya, aplikasi seperti chatbots yang bisa menjawab pertanyaan siswa atau bahkan platform pendidikan yang menawarkan tes otomatis.

Kemajuan AI memungkinkan materi pelajaran disampaikan dengan cara yang lebih interaktif dan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa. Bahkan, AI mampu memberikan analisis data yang dapat membantu dalam merancang program pembelajaran yang lebih efektif. Namun, meskipun teknologi ini bisa sangat berguna, ada satu aspek yang tidak dapat digantikan oleh AI, yaitu interaksi manusia yang terjadi antara guru dan siswa.

Peran seorang guru lebih dari sekadar menyampaikan materi pelajaran. Guru adalah sosok yang tidak hanya berperan dalam mentransfer pengetahuan, tetapi juga sebagai pembimbing, motivator, dan teladan bagi siswa. Salah satu aspek yang tidak dapat dilakukan oleh AI adalah membangun hubungan emosional dengan siswa. Hubungan ini sangat penting, karena selain ilmu pengetahuan, pendidikan juga melibatkan aspek sosial dan emosional yang sangat kompleks.

Guru adalah figur yang memberikan kasih sayang dan perhatian, serta memahami kebutuhan dan perasaan siswa. Di sekolah, guru seringkali menjadi tempat bagi siswa untuk berbicara tentang masalah pribadi mereka atau mendapatkan dukungan moral. AI, meskipun dapat memberikan jawaban otomatis, tidak mampu menyediakan bentuk perhatian emosional yang hanya bisa diberikan oleh seorang guru.




Selain itu, pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang adab dan akhlak. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada siswa. Pendidikan karakter ini sering kali lebih efektif ketika diberikan secara langsung oleh guru yang menjadi teladan dalam perilaku sehari-hari. Siswa tidak hanya belajar tentang apa yang benar secara akademis, tetapi juga bagaimana cara berperilaku dengan baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini tidak dapat diajarkan secara efektif oleh mesin, melainkan oleh seseorang yang bisa menunjukkan contoh hidup yang nyata, yaitu guru.

Dalam menghadapi perkembangan AI, guru tidak perlu merasa terancam atau cemas. Sebaliknya, guru harus melihat AI sebagai alat yang dapat memperkaya proses pembelajaran. Dengan menggunakan teknologi ini, guru bisa lebih fokus pada aspek-aspek pembelajaran yang membutuhkan perhatian lebih, seperti mengembangkan kreativitas, membimbing siswa dalam penyelesaian masalah, dan memberikan dukungan emosional.

Guru juga perlu terus meningkatkan keterampilan mereka agar dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak. Alih-alih berfokus pada kekhawatiran akan digantikan oleh teknologi, guru sebaiknya melihat AI sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja mereka. Guru bisa menggunakan AI untuk memberikan materi pelajaran yang lebih menarik dan personal, tetapi tetap memegang kendali dalam hal interaksi langsung dengan siswa, serta memberikan nasihat dan bimbingan.

Sebagaimana dikatakan oleh Dr. Kai-Fu Lee, seorang ahli kecerdasan buatan dan penulis buku AI Superpowers, "AI adalah alat yang luar biasa untuk mendukung pekerjaan manusia, tetapi tidak bisa menggantikan peran manusia dalam hal empati, kreativitas, dan nilai-nilai sosial." Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun AI dapat membantu dalam aspek-aspek tertentu dalam pendidikan, peran seorang guru yang menyentuh sisi emosional dan karakter siswa tetap tidak tergantikan oleh teknologi. Sumber: Lee, K. (2018). AI Superpowers: China, Silicon Valley, and the New World Order Houghton Mifflin Harcourt.

Kai-Fu Lee (Hanzi tradisional李開復Hanzi sederhana李开复Pinyin Kāifù; lahir 3 Desember 1961) adalah seorang ilmuwan komputer, pengusaha, dan penulis Amerika Serikat kelahiran Taiwan. Ia sekarang berbasis di BeijingTiongkok.(Wikipedia)

Meskipun AI menawarkan berbagai keuntungan dalam dunia pendidikan, seperti efisiensi dan kemampuan untuk menyediakan pembelajaran yang lebih personal, teknologi ini tetap tidak bisa menggantikan peran seorang guru. Peran guru yang kompleks, yang melibatkan aspek pengetahuan, emosional, dan karakter, adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan oleh mesin. Oleh karena itu, meskipun kita hidup di era digital yang penuh dengan inovasi teknologi, peran guru tetaplah tak tergantikan, karena seorang guru adalah pembimbing dan teladan yang memberikan nilai lebih bagi siswa dalam kehidupan mereka.


The article idea by : Infokom Yayasan

Rabu, 19 Maret 2025

Generasi Qur’ani Unggul! Siswa SD dan SMP Islam Terpadu Wihdatul Ummah Kolaka Raih Prestasi di Ajang Gema Ramadan 2025 Kemenag Kab. Kolaka

Generasi Qur’ani Unggul! Siswa SD dan SMP Islam Terpadu Wihdatul Ummah Kolaka Raih Prestasi di Ajang Gema Ramadan 2025 Kemenag Kab. Kolaka

Kolaka, 19 Maret 2025 – Siswa-siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SD dan SMP IT) Wihdatul Ummah Kolaka kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Gema Ramadan 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Kolaka. Acara ini berlangsung pada 17-18 Maret 2025 di Kantor Kemenag Kabupaten Kolaka dan diikuti oleh berbagai sekolah.


Dalam ajang bergengsi ini, para siswa SD dan SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka berhasil meraih berbagai juara dalam kategori yang diperlombakan. Berikut adalah prestasi yang diraih:

Juara 1 Hafalan Juz 30: Ananda Shafiyyah (SD IT Wihdatul Ummah Kolaka)

Juara 2 Adzan: Ananda Zdaki Waldan (SD IT Wihdatul Ummah Kolaka)

Juara 2 Tartil: Ananda Rahmi Mahlida (SD IT Wihdatul Ummah Kolaka)

Juara 1 Tartil Qur'an: Akhwan Humaid (SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka)

Keberhasilan ini disambut dengan penuh kebanggaan oleh pihak sekolah. Kepala SD dan SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka, dalam pernyataannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para siswa yang telah berjuang dengan penuh dedikasi.

“Barakallahufiikum dengan capaian luar biasa para siswa dalam ajang Gema Ramadan 2025 ini. Prestasi ini adalah atas izin Allah serta hasil dari kerja keras, ketekunan, dan bimbingan yang optimal dari para guru serta dukungan orang tua. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk terus belajar, mengembangkan potensi diri, dan berkontribusi bagi agama dan bangsa.”

Selain itu, beliau juga berharap agar prestasi yang diraih tahun ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus meningkatkan kemampuan dan semangat dalam mempelajari serta mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah Kolaka juga turut memberikan apresiasi kepada para siswa yang berprestasi.

“Kami mengucapkan barakallahufiikum dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para siswa yang telah berjuang dan meraih prestasi dalam ajang ini. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari komitmen yayasan dalam membangun generasi Qur’ani yang unggul. Semoga prestasi ini menjadi awal dari pencapaian yang lebih besar di masa depan, dan semakin memotivasi seluruh siswa untuk terus berusaha menjadi yang terbaik.”

Dengan prestasi yang terus meningkat setiap tahunnya, SD dan SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka semakin menunjukkan kualitas pendidikan yang unggul dalam bidang akademik dan keagamaan. Semoga di masa mendatang, semakin banyak siswa yang dapat mengukir prestasi dan bisa menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia dan berpretasi.



Sabtu, 11 Januari 2025

Prestasi Membanggakan Siswa SD IT Wihdatul Ummah Kolaka di Festival Sains Nasional (FSN) 2024

Prestasi Membanggakan Siswa SD IT Wihdatul Ummah Kolaka di Festival Sains Nasional (FSN) 2024

Kolaka, 11 Januari 2024 – Siswa SD IT Wihdatul Ummah Kolaka berhasil meraih prestasi membanggakan di ajang Festival Sains Nasional (FSN) yang diselenggarakan pada 17 November 2024 di MAN IC Kendari.Lomba ini menjadi ajang yang sangat penting untuk mengasah kemampuan siswa di bidang sains, khususnya di mata pelajaran Matematika dan IPA, sekaligus sebagai persiapan menuju Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Dalam ajang FSN kali ini, dua siswa dari SD IT Wihdatul Ummah Kolaka berhasil meraih medali. Muhammad Zaki Al Fath sukses meraih Medali Perak di mata pelajaran Matematika, sementara Zivana Quira Shakilah Apyralza meraih Medali Perunggu di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).


Muhammad Zaki Al Fath meraih Medali Perak mata pelajaran Matematika,
Festival Sains Nasional 2024


Zivana Quira Shakilah Apyralza meraih Medali Perunggu
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

“Pencapaian ini datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala juga dibarengi dengan kerja keras, persiapan matang, dan dedikasi tinggi dari para peserta. Kami berharap ini menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk terus meningkatkan kemampuan mereka di bidang sains,” ujar Kepala SD IT Wihdatul Ummah Kolaka.

Tujuan utama keikutsertaan dalam lomba ini adalah untuk mengasah kemampuan siswa di bidang Matematika dan IPA, serta untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi ajang lebih besar, seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN). 

Dengan prestasi ini, diharapkan para siswa dapat terus mengembangkan potensi mereka dan menjadi inspirasi bagi teman-teman sebaya untuk terus berprestasi.

Barakallahufiikum kepada Muhammad Zaki Al Fath dan Zivana Quira Shakilah Apyralza atas prestasi yang diraih. Semoga keberhasilan ini dapat membuka lebih banyak kesempatan dan memberikan motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berusaha mencapai yang terbaik.


Prestasi Gemilang Siswa SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka di Festival Sains Nasional 2024

Prestasi Gemilang Siswa SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka di Festival Sains Nasional 2024

Kolaka, 11 Januari 2024 – Siswa-siswi SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka kembali mengukir prestasi membanggakan di ajang Festival Sains Nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Olimpiade Sains Indonesia. Lomba yang digelar pada Ahad, 17 November 2024, bertempat di MAN Islam Cendekia Kendari ini menjadi ajang untuk mengasah kemampuan siswa di bidang sains, khususnya di cabang Matematika dan Bahasa Inggris.

SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka berhasil meraih hasil yang luar biasa dengan menyabet berbagai medali. Muhammad Khaerul Azzam berhasil meraih Medali Emas di cabang Matematika, menandai pencapaian luar biasa di bidangnya. Tidak kalah membanggakan, beberapa siswa lainnya juga berhasil meraih medali dalam lomba ini, yaitu Raihan Arrahman yang meraih Medali Perunggu di cabang Matematika, serta A.Danesha Saffanah dan Rafi’i Alfarisqi yang masing-masing meraih Medali Perunggu di cabang Bahasa Inggris.Prestasi ini menjadi bukti nyata dari upaya dan dedikasi SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka dalam mengakselerasi potensi siswa di bidang sains. 


Raihan Arrahman meraih Medali Perunggu di cabang Matematika 
Festival Sains Nasional 2024



Rafi’i Alfarisqi meraih Medali Perunggu di cabang Bahasa Inggris
Festival Sains Nasional 2024




A.Danesha Saffanah meraih Medali Perunggu di cabang Bahasa Inggris
Festival Sains Nasional 2024

Dengan melibatkan para siswa dalam kompetisi seperti Festival Sains Nasional, sekolah ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan akademik mereka, serta memotivasi mereka untuk terus berprestasi di tingkat nasional.

“Keberhasilan ini adalah atas izin Allah Subhanahu wa ta’ala yang di barengi dengan hasil kerja keras dan persiapan matang yang dilakukan oleh para siswa dan pendamping.Kami berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh siswa di SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka untuk terus mengembangkan potensi mereka,” ujar Kepala SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka.

Semoga prestasi ini menjadi langkah awal bagi lebih banyak lagi prestasi yang akan diraih oleh siswa-siswi SMP IT Wihdatul Ummah Kolaka di masa depan, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan berprestasi dalam dunia pendidikan.